Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com- Buaya sepanjang kurang lebih 7 meter terlihat berjemur di belakang rumah warga Desa Ujung Bawang Kec...
Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com-Buaya sepanjang kurang lebih 7 meter terlihat berjemur di belakang rumah warga Desa Ujung Bawang Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil dan meneror warga sekitar. Minggu (28/07/2019).
Penampakan Buaya ukuran super jumbo itu sudah sering menampakkan diri pada saat para warga Desa yang notabene sebagian besar masih mencari nafkah dari memanfaat hasil sungai tersebut.
Salah satu saksi mata Muthe mengatakan dirinya sangat terkejut saat melihat buaya yang sangat besar itu.
"Tadi sekitar jam 10:00 Wib pagi saya mau berangkat ke kebun melewati sungai, pada saat saya melintasi sungai saat itulah saya melihat buaya di belakang rumah warga sedang berjemur," kata Munthe.
"Saya sangat kaget karena posisi buaya itu tidak jauh dari pemukiman warga hanya sekitar 50 meter saja, ukurannya yang sangat besar sekali dan itu sangat mengerikan", terang Munthe.
Sementara itu Kasfar warga Desa menambahkan bahwa hewan melata itu sudah sering menampakkan diri kepada warga yang melintas di sungai tersebut.
"Kami berharap kepada Pemerintah melalui instansi terkait serta BKSDA agar dapat menagkap hewan melata itu karena sudah meresahkan warga, kami jadi takut turun ke air akibat dari seringnya buaya super jumbo itu menampakkan diri," kata Kasfar.
"Kami takut terjadi sesuatu hal terhadap warga sekitar, mengingat anak anak kami sering memancing ikan di sungai itu," tambahnya
Menurutnya, buaya itu bukan hanya satu ekor saja bahkan mungkin lebih, karena setiap warga yang bercerita melihat buaya tersebut dengan ukuran berbeda beda.
"Saya masih trauma dengan penampakan buaya itu, dan perlu secepatnya ditangkap," pinta Kasfar
Sungai yang melintasi Desa Ujung Bawang ini panjangnya sekitar 10 kilometer dari hulu sampai ke lepas pantai Pulau Sarok, rasa airnya pun payau, pada saat kemarau berwarna kuning sedangkan pada saat musim penghujan berwarna hitam, karena langsung menyatu dengan air laut.
Mungkin karena aliran airnya yang tenang membuat para hewan melata merasa nyaman berada disungai tersebut.
Penulis: Rusid Hidayat Berutu