Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com- Sekelompok pemuda yang berdomisili di Desa Kampung Baru Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singk...
Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com- Sekelompok pemuda yang berdomisili di Desa Kampung Baru Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil berwira usaha dengan membudidayakan ikan Lele mutiara dengan sistim Bioflok. Minggu (25/08/2019).
Berawal dari ketidaksengajaan Abdurrahman Lembong melihat cara pembudidyaan ikan lele dengan sistim Bioflok dari Youtube, setelah tertarik ia mengajak 9 orang temannya untuk membudidyaakan ikan lele tersebut.
Karena terkendala masalah biaya mereka berinisiatif mengajukan Proposal ke salah satu perusahan yang kebetulan perusahaan tersebut berdampingan dengan Desa mereka yakni Perusahaan Kelapa Sawit PT Lembah Bakti.
"Alhamdulillah permohonan kami ini cepat direspon pihak Perusahaan hanya butuh waktu tunggu satu bulan permohonan kami terwujud juga," ucap Rahman dengan nada senang.
"Perusahaan membuatkan kami 4 buah kolam beserta isinya, serta kami diberangkatkan 3 orang ke medan untuk studi banding tata cara pembudidayaan ikan lele selama 10 hari agar paham dan mengerti," tambahnya
Selanjutnya kata rahman, setelah paham mereka langsung membudidayakan ikan tersebut, saat ini mereka sudah memiliki 10 kolam hanya dalam waktu setahun dari hasil penjualan ikan yang pertama dengan keuntungan perkolam sekitar Rp. 8.000.000.
Ia menjelaskan, Setelah mereka membuat kelompok yang diberi nama Kelompok Maju Bersama (KMB) yang diketuai oleh Abdurrahman sendiri, dengan harapan kedepan Pemda melalui Dinas terkait dapat membantu mengembangkan usaha mereka tersebut.
"Selain Kelompok kami juga sudah memiliki Komunitas yang beranggotakan 70 orang tersebar di 12 Desa se Aceh Singkil, dengan nama (KUPAS) Komunitas Usaha Pemuda Aceh Singkil, dan sudah memiliki kolam 25 buah", terang Rahman.
Sementara itu Sumiran (Penggiat Budidaya ikan Lele Sistim Bioflok) menyebutkan para pembudidaya ikan lele sistim bioflok di Aceh Singkil perlu di kembangkan dan dijadikan program prioritas karena program ini sangat cocok dan menguntungkan.
"Bukan tanpa alasan saya berbicara seperti itu, dengan geograpis daerah kita yang rawan banjir. mengembangkan kolam sistim Bioflok sangat cocok apalagi pembudidayaannyapun tidak perlu lahan yang luas cukup 3x3 meter saja sudah dapat menampung 5000 bibit ikan dan aman dari terjangan banjir," terang Sumiran dan di amini oleh Lihun anggota Kelompok.
Ia menambahkan, pihaknya saat ini mengembangkan ikan lele sistim Bioflok, sudah merasakan manfaat dan hasilnya, suatu kebanggaan bagi mereka jika diikut sertakan berpartisipasi dalam hal mensukseskan program pemeritah ini, dan mereka siap membantu.
"Kalau masalah pemasaran tidak perlu dipikirkan, saat ini ada seorang Toke dapat menampung 1 ton ikan lele perminggu kalau ada," ucapnya.
Penulis: Rusid Hidayat Berutu.