MEULABOH/liputaninvestigasi.com - Himpunan Mahasiswa Biologi Sains (HIMABIOS) UIN Ar-Raniry bersama beberapa pemuda Aceh Barat memeriksa ...
MEULABOH/liputaninvestigasi.com - Himpunan Mahasiswa Biologi Sains (HIMABIOS) UIN Ar-Raniry bersama beberapa pemuda Aceh Barat memeriksa lokasi wilayah perkebunan kelapa sawit PT. Karya Tanah Subur (KTS) terkait dugaan pencemaran lingkungan yang dikeluhkan oleh masyarakat Aceh Barat khususnya di Kecamatan Woyla, Selasa, (13/08/2019).
Perjalanan 5 km dari Desa Cot Lada dengan medan yang cukup terjal dan lumpur akibat hujan, mereka tempuh dengan kendaraan roda dua. Mereka mendatangi langsung PT. KTS dan memeriksa sejumlah sungai dan pembuangan di sekitar perkebunan.
Wakil Ketua HIMABIOS membenarkan bahwa penampakan sungai di sekitar perkebunan sawit terlihat keruh dan berbusa. "Benar, bahwasanya sungai di sekitar perkebunan sawit yang dikelola oleh PT. KTS terlihat keruh dan berbusa," katanya
"Saya juga sudah berdiskusi dengan tokoh-tokoh kampung Cot Lada terkait dugaan pencemaran oleh PT. KTS. Kami hari ini sengaja mendatangi lokasi perkebunan sawit untuk memeriksa sejumlah aliran air, dan kami juga sudah mengambil sampel air yang menurut warga bisa menyebabkan gatal-gatal dan banyak ikan yang mati," tuturnya
Sementara Sulthan Alfaraby juga mengatakan bahwa DPRK Aceh Barat harus segera menuntaskan aspirasi masyarakat terkait pencemaran sungai di Cot Lada. Menurut Sulthan, kasus ini belum tuntas sejak tahun 2015 lalu, dan beliau juga meminta kepada Bupati Aceh Barat untuk segera menelusuri hal ini dikarenakan banyak sekali warga yang membutuhkan sungai untuk mata pencaharian sehari-hari.
"DPRK Aceh Barat terkesan lalai untuk menerima aspirasi masyarakat, buktinya sampai sekarang masalah ini belum tuntas. Jangan mentang-mentang mereka di pelosok lalu dilupakan. Saya minta kepada DPRK untuk menuntaskan aspirasi mereka segera," katanya
"Kepada Bupati Aceh Barat, saya juga meminta agar masalah ini ditelusuri sampai tuntas, jangan dilepas begitu saja. Kasihan rakyat kita di pelosok, jika bukan wakil rakyat yang menuntaskan, lalu rakyat harus bagaimana? Inilah fungsi wakil rakyat, agar bisa menampung permasalahan rakyat kecil," tegasnya
Sulthan bersama pemuda-pemuda Aceh Barat juga akan secepatnya menelusuri kasus ini, dan tidak akan lepas tangan sampai aspirasi warga Aceh Barat terealisasikan.
"Kami para pemuda Aceh Barat, tidak akan tinggal diam dengan kasus ini, kami akan telusuri sampai tuntas. Inilah tugas kami sebagai mahasiswa dan pemuda." pungkasnya