Banda Aceh/liputaninvestigasi.com - Ikatan Mahasiswa Pelajar Samadua mendesak pemerintah Aceh Selatan untuk segera menuntaskan pembanguna...
Banda Aceh/liputaninvestigasi.com - Ikatan Mahasiswa Pelajar Samadua mendesak pemerintah Aceh Selatan untuk segera menuntaskan pembangunan kampus Politeknik Aceh Selatan yang berlokasi di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan. Senin 9 Maret 2020.
"Kehadiran kampus poltas itu sejak lama telah diharapkan dapat beroperasi oleh masyarakat. Apalagi, kehadiran kampus tersebut dapat membangkitkan sektor ekonomi masyarakat Samadua sebagai kecamatan penyangga ibukota Aceh Selatan," ungkap Kabid Advokasi Ikatan Mahasiswa Pelajar Samadua (IMPS) Rahmad Aswandi.
Menurut IMPS, sejauh ini efek pembangunan setengah hati kampus Poltas tersebut justeru menghadirkan banjir luapan bagi masyarakat yang ada di kawasan masuk putih Samadua.
"Efek dari kesalahan perencanaan, pembangunan gedung di atas gunung tersebut tanpa di dahului oleh penyelesaian jalan menuju poltas, tanggul penahan tebing/tanah gunung, dan talud di badan jalan masuk menuju poltas, sehingga tanah/pasir dari gunung tersebut turun dan memenuhi saluran di Badan Jalan Nasional yang ada di kawasan tersebut. Akhirnya, dikarenakan saluran tersumbat banjir luapan ketika musim hujan melanda masyarakat di kawasan kasik putih tersebut," ujarnya.
Masih kata Rahmad, seyogyanya sebelum gedung Poltas mulai dibangun diatas gunung jalan akses menuju poltas dituntaskan dulu hingga talud dan tanggul penahan tebingnya. "Ini yang kami yakini ada nya kemungkinan kesalahan perencanaan dalam pembangunan Poltas yang mesti dijadikan acuan untuk kelanjutan pembangunannya," tambahnya.
Lebih lanjut, mahasiswa berharap ada win-win solution sehingga gedung Poltas ini dapat difungsikan segera, minimal 2 tahun ke depan gedung itu telah berfungsi.
"Pemerintah daerah kita minta untuk membangun dengan tuntas, jika ada kendala terkait penganggaran misalkan kenapa tidak pemerintah menjemput bola ke provinsi hingga ke pusat. Samadua memiliki anggota DPRK, DPRA hingga DPR RI yang kami yakin dan percaya memiliki komitmen yang tinggi untuk membangun Aceh Selatan khususnya untuk persoalan Poltas ini. Hanya saja bagaimana pemerintah bisa bersinergis dan bersama-sama mendorong agar pembangunan Poltas tersebut dapat dituntaskan. Jika APBK tidak cukup anggaran, bisa via Otsus, kalau tidak bisa usulan melalui DAK fisik. Semua ada solusinya, tinggal lagi seberapa besar komitmen pemerintah akan ditunggu oleh rakyat Aceh Selatan," jelasnya.
Rahmad menyebutkan, pihaknya berharap kehadiran gedung permanen kampus Poltas tersebut dapat menjadi ukiran keberhasilan di masa pemerintahan Aceh Selatan Hebat. "Kendatipun masalah pembangunan itu mangkrak pada periode sebelumnya, namun tentunya kita tidak perlu melihat itu tapi masyarakat akan lihat yang benar-benar berkomitmen menuntaskan, yang salah tinggal diperbaiki dan dievaluasi, yang benar tinggal dilanjutkan, yang kurang tinggal bersinergi, hingga akhirnya benar-benar menghadirkan solusi. Sudahlah hentikan politisasi pembangunan gedung Poltas, pemerintah lebih baik ambil langkah kongkret untuk menuntaskan," imbuhnya.
Untuk jangka pendek, kata Rahmad, menurut Kabar yang kami dapat pemerintah Aceh melalui asisten II Pemerintah Aceh saat ini sudah dikomunikasikan oleh anggota DPR RI Bapak Rafli agar dibangun box culver sebagai solusi untuk penanganan banjir di kawasan sekitar pembangunan gedung baru Poltas yang disebabkan oleh penimbunan saluran badan jalan tersebut. Khabarnya telah ditindaklanjuti.
"Namun untuk jangka panjang persoalan ini harus dituntaskan dari akar masalahnya yaitu dengan mengantisipasi turunnya pasir dari akses jalan menuju Poltas," bebernya.
Mahasiswa berharap, pembangunan Poltas ini tuntas diakhir 2021. "Sudah terlalu lama masyarakat menunggu kampus Politeknik di Samadua tersebut dapat beroperasi dan difungsikan. Kita berharap hal ini tidak menjadi asa masyarakat yang tak kunjung kesampaian. Langkah kongkret pemerintah kita rindukan," pungkas Mahasiswa asal Samadua tersebut.