liputaninvestigasi.com - Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan menerapkan kewajiban pengecekan suhu tubuh di perbatasan antara Aceh Selatan- ...
liputaninvestigasi.com - Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan menerapkan kewajiban pengecekan suhu tubuh di perbatasan antara Aceh Selatan- Aceh Barat Daya (Abdya).
Tim medis disiapkan diperbatasan yang menjadi pintu masuk jalur darat ke wilayah Kabupaten Aceh Selatan tersebut untuk melakukan pemeriksaan dan pengecekan suhu badan terhadap para pengendara yang melintas.
Dilakukan pengecekan suhu badan itu, untuk memastikan orang yang memasuki wilayah Kabupaten Aceh Selatan dalam kondisi sehat. Hal ini untuk menekan penyebaran Virus Corona Disease (Covid-19)'," demikian ungkap Plt.Kepala Dinkes Aceh Selatan Novi Rosmita, SE, M.Kes kepada media ini saat wawancara di Pos Pantau Gugus Tugas PP Covid 19 Perbatasan Aceh Selatan-Abdya. Senin 6 April 2020.
Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19, berkolaborasi bersama Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, BPBD, Satpol PP, Polres Aceh Selatan dan Kodim 0107/Aceh Selatan serta unsur Muspika Labuhanhaji Barat dalam pengawasan dan penjagaan ketat perbatasan tersebut.
Novi Rosmita menjelaskan bahwa di Aceh Selatan tidak memberlakukan lockdown. Maka diterapkan penjagaan perbatasan, langkah tegas jika ada ditemukan warga yang memiliki suhu tubuh di atas normal (38⁰C) kita langsung lakukan pemeriksaan sesuai SOP, sekaligus mengarahkan agar melakukan karantinan dan isolasi secara mandiri dirumah.
"Untuk saat ini dalam pemantauan di antara perbatasan Aceh Selatan dan Abdya, ditemukan sekitar 5 orang warga yang memiliki suhu tubuh diatas normal," sebutnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, pertama pihaknya memberikan arahan kepada tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas di posko menyerahkan alat termometer gun ( pengukur suhu tubuh ) ke posko agar nanti bisa diserahterimakan setiap pergantian piket dan juga diberikan beberapa vitamin untuk petugas posko agar dapat meningkatkan stamina dan imun tubuh dalam menjalankan tugas selama di posko
Ia selalu menyampaikan kepada tim yang bertugas, bahwa kekompakan dan kebersamaan menjadi tanggung jawab bersama dan tetap semangat dalam menjalankan tugas ."Kami lakukan pengecekan dengan thermo gun dan dikontrol suhunya, pengendalian tetap diterapkan melalui Satgas Covid 19 masing-masing desa. Karena di Aceh Selatan untuk karantina dan isolasi belum ada tempat resmi," ungkapnya.
Jika orang dari luar daerah yang masuk ke wilayah Aceh Selatan memiliki suhu tubuh di atas normal tersebut, maka diimbau untuk kembali lagi ke daerahnya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Bila masyarakat yang berdomisili di dalam Aceh Selatan, para tim medis yang bertugas di pos pantau ini mendokumentasi KTP dan data-data pribadi, dan akan diberikan obat sejenis penurun suhu tubuh serta mencatat No HP. Nanti datanya masuk ke pusat informasi Dinkes agar dapat dipantau melalui puskesmas.
Seterusnya ditindak lebih lanjut sesuai SOP daerah. Tujuan warga tersebut diberikan edukasi agar mengkarantina/isolasi secara mandiri di rumahnya masing-masing selama 14 hari dan apabila selama dirumah tidak membaik dapat menghubungi kembali petugas puskesmas terdekat.
Selanjutnya, Novi Rosmita menyampaikan bahwa di Aceh Selatan orang dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona/Covid 19 sama sekali tidak ada (Nihil), sudah ada 12 orang sebagai Orang Dalam Pemantauan ODP), di dalamnya ada dalam proses pemantauan 7 orang dan selesai pemantuan 5 orang.
"Sedangkan 2175 orang masuk dalam daftar Traveler yaitu yang datanya berasal dari sejumlah desa di Aceh Selatan yang dilaporkan ke pihak Puskesmas. Semua itu orang yang baru masuk dari luar daerah atau kota-kota terjangkit Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala apapun," pungkasnya.||NB