Simeulue/liputaninvestigasi.com - Senyum ramah Bripka Fauzi, tetap semangat, tetap ingin bertugas layani masyarakat meski kaki bagian ka...
Simeulue/liputaninvestigasi.com - Senyum ramah Bripka Fauzi, tetap semangat, tetap ingin bertugas layani masyarakat meski kaki bagian kananya patah.
Keamanan dan kenyamanan di tengah masyarakat bergantung pada petugas keamanan, salah satunya adalah polisi.
Seorang polisi bertugas sebagai pelindung, pengayom masyarakat yang harus siap siaga melayani kapanpun waktunya.
Dalam keadaan apapun, seorang polisi harus siap berani melawan resiko apapun demi melayani melindungi masyarakat.
Sebuah kisah inspiratif dibagikan oleh seorang polisi yang bertugas di Kepulauan Dacil (daerah terpencil) Simeulue Ate Fulawan di Sat Sabhara Polres Simeulue Polda Aceh.
Pada saat dimintai keterangan oleh Paur Humas Polres Simeulue bersama sahabat media ini, ditempat terpisah, Kasat Sabhara Iptu Bono menjelaskan, Bripka Fauzi adalah seorang anggota polisi Sat Sabhara Polres Simeulue, yang merupakan sosok polisi yang patut diteladani dalam menjalankan tugas.
Kejadian yang dialami Bripka Fauzi terjadi pada saat melaksanakan tugasnya sebagai Polri pelindung masyarakat, melindungi keselamatan warganya dari serangan pelaku yang dilaporkan warga dan Kepala Desa Kuala Makmur.
Pada saat itu, Bripka Fauzi Menerima laporan dari sejumlah warga dan Pak Kades Desa Kuala Makmur Kecamatan Simulue Timur, bahwasanya ada warga yang sedang mengamuk yang mengancam keselamatan warga Desa tersebut. Pada saat itu Bripka Fauzi sedang melaksanakan Tugas Kepolisian sebagai pengamanan obyek vital di PT. Vanesa pada tahun 2017 yang lalu.
Menanggapi laporan dari Kepala Desa dan sejumlah masyarakat setempat itu, Bripka Fauzi dengan sigap dan cepat langsung datang ke lokasi untuk melindungi keselamatan warganya.
Dan situasi pada saat itu sempat berhasil diredam oleh Fauzi, tidak lama kemudian Pelaku tersebut secara tiba-tiba mengamuk kembali dan menyerang Bripka Fauzi dari belakang dengan menggunakan batu besar, sehingga Bripka tersebut mengalai patah kaki disebelah kanannya.
Tragedi tersebut terjadi sekitar 3 Tahun yang Lalu, pada tahun 2017, dan Pelaku yang mengamuk itu diduga mengalami gangguan jiwa.
"Saya selaku Kasatnya, dan juga sebagai orang tuanya di Polres Simeulue di Sat Sabhara, sangat bersyukur, Bripka Fauzi masih diberi kesempatan hidup dengan kondisi kaki tidak bisa berjalan dan masih semangat untuk melaksanakan tugasnya," Jelas Iptu Bono. Rabu 6 Mei 2020.
Hal senada diungkapkan Bripka Fauzi, ia sangat bersyukur masih diberi kesempatan hidup oleh Allah dan ia ingin tetap menjadi anggota Polri yang lebih baik yang berguna bermanfaat bagi Masyarakat Bangsa dan Negara.
Bripka Fauzi yang hidup bersama istri dan dua orang anak yang masih Kecil, satu kelas 3 SD dan yang satu lagi kelas 5 SD. Dalam keterbatasan fisik ini, ia tetap memiliki semangat dan kecintaaan terhadap Polri yang dicita - citakan sejak waktu kecil dan tetap optimis serta semangat berjuang untuk kesembuhan penyakit yang dideritanya agar bisa sembuh kembali seperti anggota Polri yang lainnya.
“Dan saya tetap ingin menjalankan tugas sebagai anggota Polri, yang melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, meski keadaan saya seperti ini (lumpuh), dan saya yakin dan percaya, dengan semangat saya sebagai anggota Polri Polres Simeulue dan do'a keluarga saya dan rekan-rekan, saya yakin, penyakit saya derita ini akan sembuh kembali," tutupnya. (Suhardi).