Labuhanhaji Barat/liputaninvestigasi.com- Dampak terjangan banjir, sebuah jembatan jalan penghubung di Kecamatan Labuhanhaji Barat, tepatny...
Labuhanhaji Barat/liputaninvestigasi.com- Dampak terjangan banjir, sebuah jembatan jalan penghubung di Kecamatan Labuhanhaji Barat, tepatnya digampong Batee Meucanang terancam ambruk.
BPPD Aceh Selatan melalui Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Yuliadi ST dan Camat Labuhanhaji Barat turun langsung meninjau lokasi jembatan dan badan jalan yang tergerus air sungai, sehingga hampir ambruk tersebut. Selasa (06/7/2021).
Camat Said Suhardi mengatakan, pasca hujan lebat mengguyur wilayah Aceh Selatan, khususnya di Kecamatan Labuhanhaji Barat sejak siang Senin 05 Juli 2021 hingga dini tengah malam, mengakibatkan intensitas tinggi membuat tidak sanggupnya aliran sungai Batee Meucanang menampung debit air yang mengalir.
"Akibat debit air yang cukup tinggi, yang menjadi rangkaian tiang jembatan dan badan jalan tergerus air sungai, bisa sewaktu-waktu terjadi ambruk, ditakuti dapat mengancam bagi pengguna jalan yang melintas," katanya
Pihaknya berharap kepada Pemkab Aceh Selatan melalui dinas terkait agar dapat ditangani dengan segera, karena jalan dan jembatan itu merupakan satu-satunya akses penghubung bagi warga yang melintas ke Kecamatan.
"Selain itu, ada pun ketinggian genangan air yang merendam pemukiman warga di kawasan tersebut berkisar antara 20 cm hingga 30 cm, sejauh ini belum ada yang berdampak berat, namun kita tetap pantau dan siaga dilapangan, " pintanya.
Sementara itu, Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi (RR) BPBD Aceh Selatan Yuliadi ST, saat meninjau lokasi mengatakan sebagai langkah tanggap darurat, pihaknya langsung mengkroscek dan menganalisa lokasi tersebut dan meminta Pemerintah Kecamatan Labuhanhaji Barat agar segera mengajukan dan menyampaikan laporan.
"Terlebih dahulu kita kroscek, untuk menentukan langkah penanggulangan, dinilai memang mendesak untuk segera diperbaiki, karena saat ini bagian rangkaian pondasi tiang jembatan hampir ambruk dan badan jalan sudah retak sehingga terancam ambruk," ujarnya
Yuliadi menyebutkan, berdasarkan situasi dan kondisi riil dilapangan, untuk mengatasi jembatan dan badan jalan yang hampir ambruk tersebut, akan mengupayakan menangani pembangunan darurat dengan memasang batu kawat bronjong. Sebagai asumsi awal anggaran berkisar mencapai 75 juta. Maka dengan segera diturunkan alat berat ke lokasi tersebut.
"Terkait langkah penanganan darurat akan dilaksanakan sesegera mungkin. Kita akan memprioritaskan langkah penanganan secara darurat, agar keperluan atau aktivitas warga yang melintas tetap lancar dan untuk penanganan lebih lanjut, dengan segera kita menyampaikan usulan ke Pimpinan Daerah dan harapannya segera ada tindaklanjut," pungkasnya.||NB