AcehSingkil/ liputaninvestigasi.com - Peristiwa saling bacok antara warga Desa Teluk Rumbia dengan Warga Desa Rantau Gedang Kecamatan Singki...
AcehSingkil/liputaninvestigasi.com- Peristiwa saling bacok antara warga Desa Teluk Rumbia dengan Warga Desa Rantau Gedang Kecamatan Singkil dikawasan Hutan Rawa Singkil (Lae Trep) berujung pada kematian.
Warga yang diketahui meninggal usai saling adu bacok menggunakan parang merupakan warga Desa Rantau Gedang EH.
Sebelum kejadian, EH sedang berada dilokasi hutan Rawa Singkil bersama AW abg kandungnya yang merupakan warga Teluk Rumbia menuju lokasi kayu.
Disis lain, BA merupakan warga Desa Teluk Rumbia beserta 4 Anaknya juga menuju lokasi yang sama. BA dengan anaknya ketika sampai lokasi kayu langsung menebang.
Kemudian EH dan AW menghampiri BA dan 4 anaknya dan mengatakan ia disini untuk cari makan bukan cari kaya kata EH. Kalau Pak Tangah (BA) mungkin mau beli mobil satu lagi. Jelas Irwansyah Penjabat Kepala Desa Rantau Gedang setelah mendapat cerita dari mereka yang terlibat. Jum'at (13/08/2021).
EH ujar Irwansyah, dia yang membelah, memotong, mengangkat, mengeluarkan dan menjualkan kayu sejauh mana tenaganya, sedang BA punya banyak anggota (anaknya).
Tak terima perkataan EH, kemudian terjadi cekcok, BA dan 4 anaknya pun melakukan penganiayaan ringan kepada EH dan AW. Sadar posisi mereka cuma berdua, EH dan AW mencoba minta bantuan kepada KA saudara kandungnya merupakan warga Teluk Rumbia.
Usai EH dan AW menceritakan peristiwa yang terjadi, KA tak terima, langsung mengajak EH dan AW mendatangi kembali. Dan terjadilah pertikaian menggunakan senjata tajam berupa parang.
Naas, EH meninggal usai mendapat bacokan dibagian urat nadi tangannya. Sedangkan AW dan KA menderita luka bacok di sekujur tubuhnya.
Sementara BA juga menderitan luka bacok ditubuhnya dan AS putra BA juga mengalami luka bacok ditubuhnya.
"Masing-masing kubu menghubungi keluarga untuk meminta pertolongan. Pada siang harinya, pihak keluarga bersama warga mebawanya ke Puskesmas Singkil," kata Irwansyah
"EH warga saya, sisanya merupakan warga Desa Teluk Rumbia, " sebut Irwansyah.
Lanjut Irwansyah menceritakan, tak lama kemudian dirujuk ke RSUD Aceh Singkil. Kondisi kritis, pukul 7 malam BA dan AS dirujuk ke RSUD Banda Aceh.
Sedangkan KA kata Irwansyah, pukul 5 sore dirujuk ke RSUD Aceh Singkil. Sementara EH dan AW sekitar pukul 6 sore baru dievakuasi dari hutan, berada dipuskesmas pukul 9 malam untuk dilakukan visum.
Setelah divisum sambungnya, pukul 11 malam, EH langsung dibawa pulang untuk dikebumikan malam itu juga, proses pemakaman selesai pukul 3 subuh. Untuk AW, pukul 12 malam dirujuk ke RSUD Aceh Singkil.
Melihat peristiwa itu Irwansyah mengungkapkan harapan dari pihak keluarga korban, agar penegak hukum menjalankan hukum sebenar-benarnya dan adil.
"Mau siapa yang salah dan mau siapa yang benar keluarga tidak ada yang tau, pihak keluarga berharap penegakkan hukum, yang menjalankan hukum yang sebenar benar nya lah, kalau memang bersalah ya hukum, sesuai dengan peraturan perundangan undangan yang berlaku di Republik indonesia ini, seadil adilnya, ini harapan keluarga yang dipesankan kepada saya," ungkap Rijal.
Dikatakan EH meninggalkan seorang Istri dan anak yang masih berusia 2 bulan saat ini bertempat tinggal di Rantau Gedang.
Kapolres Aceh Singkil melalui Kasatreskrim Iptu Noca Triyananto mengatakan masih mendalami motif yang dilakukan.
"Kasus ini masih kami tangani, proses pemeriksaan masih lanjut, perkembangan berikutnya akan kami kabarkan," ujarnya.
Penulis : Roni