liputaninvestigasi.com - Anggota DPRK Bireuen Faisal Hasballah meminta pemerintah untuk segera menangani masalah tebing sungai Blang Manee, ...
liputaninvestigasi.com - Anggota DPRK Bireuen Faisal Hasballah meminta pemerintah untuk segera menangani masalah tebing sungai Blang Manee, Kecamatan Peusangan Selatan Kabupaten Bireuen.
Permintaan itu bukan tak mendasar, disebabkan kondisi dan cuaca serta dimana-mana musibah banjir, sudah seharusnya pemerintah segera mencari solusi dan memperbaiki sungai tersebut sebelum terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Apalagi, kata Faisal, musibah pertama abrasi tebing sungai Blang Manee adalah laporan pertama kepada Bupati yang seharusnya segera diatasi karena persoalan itu membuat masyarakat cemas dan khawatir.
"Mengenai persoalan sungai Blang Manee sudah kita sampaikan kepada Bapak Bupati, kita tentu berharap pemerintah segera menangani dan memperbaiki agar tidak terjadi persoalan baru mengingat saat ini sering hujan dan dimana-mana terjadi banjir," kata Faisal. Kamis 17 Maret 2022.
BACA JUGA:
Jembatan Blang Mane Terancam Ambruk, Faisal Hasballah Minta Pemkab Turun Tangan
Politisi Partai Gerindra itu mengaku sudah melakukan normalisasi sungai untuk pencegahan dan mengembalikan aliran sungai tersebut. Dengan melakukan normalisasi sungai di antara Gampong Blang menghubungkan dengan Tanjong Beuridi Kecamatan Peusangan Selatan, akan menyelamatkan Water Intect yaitu milik PDAM Krueng Peusangan Cang Peusangan Selatan.
"Aset PDAM tersebut puluhan milyar rupiah. Saya terpanggil sebagai wakil rakyat untuk menyelamat aset PDAM tersebut," pintanya.
BACA JUGA:
Krueng Simpoe Makin Melebar, Keuchik Berharap Pemkab Segera Merespon
Mengenai sungai Blang Manee, Bupati sendiri sudah turun ke lokasi untuk melihat langsung bencana abrasi tersebut, tetapi belum ada respon yang serius. "Responnya sangat lambat. Mungkin menunggu jembatan tersebut ambruk," ungkap Faisal.
Politisi Gerindra yang merupakan bujur sangkar panah pertama Probowo di Bireuen mengharapkan sesegera mungkin dilakukan pencegahan sebelum abrasi sungai makin parah. "Kalau nasi sudah jadi bubur mau di apalagi," demikian tutup anggota DPRK Bireuem Faisal Hasballah.