Bireuen/liputaninvestigasi.com - Ketua Umum Forum Komunikasi Santri Bireuen (FOKSAB), Khairul Azmi, M.Pd. meminta kepada pemerintah Bireuen...
Bireuen/liputaninvestigasi.com - Ketua Umum Forum Komunikasi Santri Bireuen (FOKSAB), Khairul Azmi, M.Pd. meminta kepada pemerintah Bireuen agar menindaklanjuti dan mengusut tuntas peranan remaja putra putri yang melakukan Citayam Fashion Week (CFW) di lampu merah kota Bireuen beberapa waktu lalu.
Menurutnya, aksi lenggang lenggok remaja di Bireuen bergaya ala Eropa itu dilakap dengan Bireuen Fashion Week, SCBD (Samalanga, Calok, Batee Iliek, Darul Aman) tidak layak dilakukan di bumi Aceh serambi mekkah terutama di Bireuen yang dijuluki kota santri.
"Ini sangat menyedihkan sebagai kota yang dijuluki kota santri," katanya, Senin 25 Juli 2022.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh oknum tersebut menjadi tontonan bagi berbagai elemen masyarakat dari anak kecil hingga orang lanjut usia, hal itu sangat berpengaruh terhadap moral generasi yang akan datang menyimpang dari nilai-nilai keislaman dan nasionalisme.
"Boleh-boleh saja dilakukan, tetapi ada tempatnya, Jagan di tempat umum, ini bumi serambi Mekah tanahnya para aulia, tidak wajar hal serupa terjadi, kita perlu menjaga jati diri kita sebagai masyarakat Aceh," tegasnya.
Ia berharap kepada generasi milenial agar bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan berakhlak mulia, sehingga bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Generasi Aceh harus mengerti dan faham cara mengfilter budaya luar dan menjaga budaya Aceh serta lokal wisdom yang ada.
"Mate aneuk meupat jeurat, gadoh adat ho tamita. Bek wate kareuloh rumoh baro jaga," ujarnya dalam bahasa Aceh.
Dirinya juga berharap kepada Dinas Syariat Islam Satpol PP/ WH Bireuen melakukan pantoan secara rutin, bahwa Aceh ini memiliki Syariah Islam.
"Jangan lakukan razia setahun sekali, pemerintah Bireuen harus tegas dan memberikan efek jera terhadap oknum yang melanggar norma norma syariah Islam," tutupnya (Nadar)