Bireuen/liputaninvestigasi.com - Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Irwan SP.M.Si mengajak Petani Bireuen untuk memanfaatkan sumber daya...
Bireuen/liputaninvestigasi.com - Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Irwan SP.M.Si mengajak Petani Bireuen untuk memanfaatkan sumber daya alam dalam meningkatkan produksi pertanian tanpa ketergantungan terhadap pemerintah.
Irwan menjelaskan, keluhan pera petani saat ini tentang benih unggul dan pupuk subsidi, sedangkan kebutuhan pupuk subsidi bagi petani secara nasional mencapai 24 juta ton per tahun, namun kemampuan pemerintah menyediakan pupuk subsidi hanya sekitar 9 juta ton.
“Jadi bukan langka pupuk subsidi. Tapi kurang, Karena kemampuan pemerintah menyediakan pupuk subsidi hanya segitu," katanya kepada media ini diruang kerjanya, Kamis 18 Agustus 2022.
Oleh karenanya, dia menginginkan petani di Bireuen agar mandiri dalam menyediakan kebutuhan saat menjalankan usaha pertanian.
Menurutnya, pertanian berskala ekonomi, maka para petani bisa mandiri dalam mengelola lahan usaha pertaniannya sehingga mendapat keuntungan yang dapat mensejahterakan keluarannya, sehingga tidak bergantung pada subsidi pemerintah.
"Sumber daya alam sangatlah melimpah di daerah kita, oleh karena itu, diperlukan pengelolaan yang bijak dan berkelanjutan, sehingga tidak ada yang terbuang secara percuma. Misalnya limbah dapur, kotoran ternak dengan pengolahan konsep pertanian terpadu regeneratif yang bisa menghasilkan pupuk organik dan lainnya.
"Kalau ini dilakukan oleh masyarakat, bisa memberi dampak baik bagi kita, membantu sektor pertanian, yaitu membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan daerah dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.
Ia juga mengatakan, pola dan teknologi pertanian organik saat ini bisa memberikan multi effect pada berkembangnya dunia pertanian. Sehingga, produksi pertanian bisa terus meningkat yang ujung-ujungnya meningkatkan kesejahteraan petani.
Kepala dinas yang dikenal dekat dengan petani itu mengatakan, Inovasi pertanian di daerah lain perlu diterapkan di Kabupaten Bireuen.
Irwan berharap, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) diharus lebih aktif, inovatif dalam membina petani di Bireuen
"jangan malu mengadopsi dan belajar dari daerah lain yang telah sukses mengembangkan inovasi dan teknologi pertanian," pintanya.
Putera Peusangan itu juga mengkalkulasikan bahwa, jika masyarakat mengikuti cara budidaya yang baik bisa meningkatan produksi minimal 50 kilo gram per hektar. Maka kalau dikali 14. 944 hektar lahan sawah yang ada di Bireuen. Dengan harga jual rata-rata Rp 4.500 per kilo. Maka jumlah penghasilan tambahan akibat adanya penyuluhan bisa menghasilkan Rp 3.362.400.000. itu dari hasil satu kali panen panen padi belum dari sumber jagung dan sumber lainnya.
"Ini angka yang sangat besar, saya mengharapkan kepada petani khususnya petani milenial, supaya menggarap lahan lahan tidur yang ada di desanya untuk di budidayakan dengan berbagi jenis comunity pertanian, dengan demikian angka pengangguran di pedesaan dapat berkurang," tutupnya (Nadar)