liputaninvestigasi.com - Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI) MPO Syiran Malasi meminta aparat hukum mengusut dugaan korupsi perjal...
liputaninvestigasi.com - Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI) MPO Syiran Malasi meminta aparat hukum mengusut dugaan korupsi perjalanan dinas fiktif yang dilakukan oleh Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bireuen. Jum'at (9/9/2022).
Menurut Syibran, terkait anggaran fiktif perjalanan dinas di lingkungan Pemkab Bireuen telah menjadi rahasia umum di setiap tahunnya.
"Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tersebut telah menunjukkan bahwa oknum pejabat pemerintah Kabupaten Bireuen masih doyan dengan hal- hal yang berbau kecurangan," pintanya.
Modusnya, tambahnya, mereka rata-rata menaikan Bill hotel yang tidak terdaftar pada reservasi penginapan dan hotel. Bukan hanya menaikan tarif penginapan di hotel. Mereka tidak menginap di hotel. Hanya mengambil bill saja supaya uang biaya penginapan tetap dicairkan.
Menurutnya, sikap dan tingkah laku para pejabat tersebut sangat merugikan masyarakat dan merugikan daerah yang seharusnya anggaran tersebut bisa digunakan untuk hal lain.
BACA JUGA:
Perjalanan Dinas Setda Bireuen Diduga Banyak Fiktif
Syibran berharap terkait dugaan perjalan dinas fiktif tersebut segera diusut tuntas oleh aparat penegak hukum Bireuen. "Hal seperti ini jangan ada lagi pembiaran, hampir setiap tahunnya perjalanan dinas fiktif, persoalan ini harus diusut, biar ada efek jera kepada sipelaku," tegas syibran.
Ia pun mengingatkan kepada siapapun pejabat negara, ketika mempunyai tanggungjawab sebagai pemegang anggaran bahwa seluruh paket pekerjaan baik swakelola, padat karya, dan lain- lain.l yang bersumber dari pendanaan uang rakyat maka harus taat dan tunduk pada setiap regulasi maupun perundang-undangan dan transparan termasuk harus masuk dalam SIRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah) serta melengkapi seluruh dokumen administrasi tanpa terkecuali.
"Semua hal dimulai dari yang kecil, seperti kata pepatah sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit," pungkasnya. (Nadar)