liputaninvestigasi.com - Pj Walikota Lhokseumawe bersama Ulama, Pimpinan Dayah dan Tokoh lintas organisasi keislaman, melaksanakan agenda pe...
liputaninvestigasi.com - Pj Walikota Lhokseumawe bersama Ulama, Pimpinan Dayah dan Tokoh lintas organisasi keislaman, melaksanakan agenda pertemuan silaturrahmi di Aula Sekdako Lhokseumawe. senin 7 November 2022.
Pertemuan tersebut diarahkan oleh Kadis Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Kota Lhokseumawe Tgk. H. Misran Fuadi, M.AP. Silaturrahmi ini terlaksana setelah 100 hari Drs. DR. Imran, M.SI, MA. Cd ditugaskan sebagai Pj Walikota Lhokseumawe.
Pertemuan tersebut terlaksana untuk menjawab isu-isu terkini terkait kinerja Pj. Walikota Lhokseumawe, setelah penyampaian capaian kinerja, Putra Kelahiran Lhokseumawe ini menyampaikan hasil kerja beliau selama menjabat sebagai Walikota setelah lebih dari 100 hari kerja.
Mulai dari isu pencoretan mobil operasional Pimpinan Dayah yang dianggarkan oleh Walikota lama Suaidi Yahya, penertiban lapak disekitar waduk pusong, penertiban yang dianggap pilih kasih, penertiban tempat-tempat karaoke dan diskotik marak di lokasi waduk tetap ditertibkan.
Semua itu beliau lakukan untuk menekan devisit anggaran dalam APBK Kota Lhokseumawe dan untuk mewujudkan Kota Lhokseumawe yang "BERIMAN" bersih, indah dan nyaman, inovati dan kreatif.
Setelah penyampaian capaian tersebut, trending topik yang menjadi pembahasan alot oleh para Teungku Pimpinan Dayah adalah terkait pengumuman resmi Pj Walikota Lhokseumawe No. 131 tahun 2022 tentang slot 20 guru Agama non muslim yang meresahkan berbagai pihak.
Satu persatu kritikan disampaikan, dimulai dari Drs. Tgk. H. M. Nasir Aly, SE, Pimpinan Dayah Zurriyatul Qur'ani Tgk. Sulaiman Lhokweng, M.HI yang menyampaikan kekecewaannya terhadap lemahnya pengawalan pihak terkait sehingga slot guru non muslim muncul dalam formasi yang dibuka oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe.
Tgk. H. Masykur El-Ahmadi, sebagai anggota DPRK Lhokseumawe juga menyampaikan data secara akurat bahwa penempatan guru non muslim tersebut terkesan asal-asalan, pasalnya tidak adanya data siswa non muslim disekolah tersebut.
BACA JUGA:
Penempatan Guru Non Muslim di Sekolah Mayoritas Muslim Picu Konflik Antar Ummat Beragama
Ketua TASTAFI Lhokseumawe Tgk. Zarkasyi, SHI, MH, dengan tegas menolak slot guru non muslim di sejumlah sekolah dalam wilayah Kota Lhokseumawe.
Beliau menambahkan jangan sampai kerukunan umat beragama yang selama ini terjalin rusak akibat kelalaian kita dalam penetapan formasi tersebut.
Sementata DR. Tgk. M. Rizwan Haji Ali, MA, ikut memberi masukan kepada Pj Walikota Lhokseumawe untuk terus mempertahankan smart government dengan tetap menjaga komunikasi yang baik dengan berbagi pihak baik Nasional, tokoh-tokoh di daerah dan terus memperkuat syariat Islam dan kearifan lokal di Aceh dan Lhokseumawe kususnya.
BACA JUGA:
Terkait 20 Slot PPPK Guru Non Muslim, Tgk Sulaiman: Jangan Mengusik Kerukunan Umat Beragama di Aceh
Ketua FKUB kota Lhokseumawe Tgk. H. Ramli Amin, S. Ag, M. Kom.I menyampaikan data-data tentang hubungan kerukunan ummat beragama yang selama ini terjalin dengan sangat baik, segala persoalan dilapangan dapat diselesaikan dengan jalan musyawarah bersama.
"Maka untuk mengantisipasi gesekan yang tidak kita inginkan penempatan guru non muslim tersebut harus segera di cabut, solusinya siswa non muslim bisa mengambil nilai pada guru yang ditunjuk oleh dinas nantinya," katanya.
BACA JUGA:
Anggota DPRA Desak Pemko Lhokseumawe Evaluasi Kebijakan Rekrutmen PPPK Guru Non Muslim
Setelah penyampain uneg-uneg dari para tokoh muda kota Lhokseumawe, Tgk. Misran Fuadi, memberikan kesempatan kepada Ulama sepuh Kota Lhokseumawe untuk menyampaikan kritik dan saran kepada Pj Walikota, mulai dari Drs. Tgk. H. Bayhaqi Muhammad dari PD Muhammadiah Lhokseumawe, Abu Drs. Tgk. H. Asnawi Abdullah, MA Sebagai Imam Besar Masjid Agung Islamic Center, Drs. Abu H. Zulkifli Paya Punteut sebagai Wakil Ketua MPU Kota Lhokseumawe, ditutup oleh Abati H. Abubakar Ismail, sebagai ketua.
Para Ulama sepuh juga ikut menegaskan penolakan terhadap slot guru non muslim agar segera dicabut untuk menjaga akidah ummat Islam dan bahaya kristenisasi agar stabilitas keamanan terus terjaga di wilayah Kota Lhokseumawe.
BACA JUGA:
Terkait Guru Non Muslim, Tgk Muslim At Thahiry: Pj Walikota Lhokseumawe Jangan Membuat Kegaduhan
Menjawab hal tersebut, Pj. Walikota Lhokseumawe langsung memberikan perintah tegas kepada dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk segera mengevaluasi surat tersebut dan menyampaikan penolakan secara resmi slot guru non muslim yang sudah diajukan.
"Saya menandatangani pengumuman tersebut untuk menyelematkan 500 lebih formasi PPPK yang diajukan ke pusat," pungkas DR. Imran.
BACA JUGA:
Plt Kadis PK Lhokseumawe: Guru Non Muslim Bukan Usulan Walikota
Tgk. Sulaiman Lhokweng, sebagai ketua forum komunikasi ormas dan OKP menyampaikan agar proses pencabutan tersebut segera direalisasikan jangan sampai kepercayaan masyarakat terhadap janji Pj Walikota hilang di hati rakyat, karena ini menyangkut akidah generasi ummat Islam kedepan.
"Kami akan terus mengawal hingga proses pencabutan slot tersebut terealisasikan secara tuntas, semua pihak agar lebih berhati-hati kedepan dan menjaga komunikasi yang baik kedepannya dengan berbagai pihak baik eksekutif maupun legeslatif," katanya
"Jangan sampai seperti kalimat yang disampaikan oleh Abu Asnawi "walanca walance, aleuh peubuet dudoe pike" jangan sampai kelengahan ini terjadi lagi di tengah-tengah kita, apalagi yang berkenaan dengan kebijakan terhadap Akidah ummat dan demi menjaga kerukunan ummat beragama," demikian tegas Tgk Lhokweng.