Bireuen/liputaninvestigasi.com - Lembaga Bimbingan Teknis (Bimtek) kembali sasar dana desa milyaran rupiah. kali ini ditujukan untuk ibu PKK...
Bireuen/liputaninvestigasi.com - Lembaga Bimbingan Teknis (Bimtek) kembali sasar dana desa milyaran rupiah. kali ini ditujukan untuk ibu PKK yang diselenggarakan oleh Lembaga Hijau Bina Desa Cerdas, tepatnya Arabiah Hotel, Banda Aceh.
Kegiatan itu akan dimulai dari hari Minggu 18 Desember hingga Rabu 21 Desember 2022 dengan tema 'Membangkitkan Potensi Tersembunyi Dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Ekonomi'.
Setiap desa akan diminta uang sebesar Rp 6 juta, jika dikali 609 desa di Kabupaten Bireuen, maka akan terkuras anggaran sebesar Rp 3,65 miliar untuk kegiatan tersebut. Jumat 9 Desember 2022.
BACA JUGA:
Bimtek ke Lombok Diduga Modus Mencari Keuntungan, Pj Bupati Bireuen Diminta Gentlemen
Kegiatan bimbingan teknis (bimtek) di Bireuen sudah sering dilakukan, setiap tahunnya disasar kepada aparatur desa, mulai dari Keuchik, Sekdes, Operator Gampong, dan Ibu PKK. Padahal, Keuchik dan aparatur cukup sengsara dan sangat susah dalam mencukup-cukupi pemanfaatan dana desa (DD) di akhir tahun.
"Hampir seluruh desa di Kabupaten dengan julukan ‘Kota Juang, Kota Santri dan Kota Beriman' mengalami refocusing anggaran yang berdampak pada berbagai sektor, terutama capaian target pembangunan. Belum lagi, anggaran di gampong harus difokuskan kepada program Biaya Langsung Tunai (BLT) sesuai anjuran pemerintah," ujar salah satu perangkat yang enggan disebutkan namanya.
BACA JUGA:
Bimtek ke Lombok, Miliaran Dana Desa di Bireuen akan Dikuras, Keuchik Minta Hentikan Intervensi
"Kenapa di tengah kondisi krisis seperti ini, beberapa lembaga selaku panitia bimtek, kembali hadir untuk mengelabui para Keuchik di Bireuen yang terkesan melakukan pengurasan dana desa. Puluhan miliar DD yang merupakan uang negara, terancam dinikmati oleh pihak ketiga dengan iming-iming melakukan bimbingan tehnik, sedangkan didesa harus menuntaskan kewajiban kegiatan yang telah di setujui melalui Musrenbang," tambahnya.
Setidaknya, sudah ada beberapa lembaga mengirimkan surat undangan kepada gampong di Bireuen guna mengajak untuk mengikuti Bimtek. Padahal, Gampong di Bireuen baru saja mengeluarkan uang untuk bimtek operator gampong dan Sekdes dan Keuchik (kepala desa) keluar daerah di tambah lagi dengan bimtek ibu PKK.
"Kami mau ambil uang di mana?" tanyanya.
Sumber media ini merinci, sudah banyak desa mengeluarkan anggaran untuk kegiatan bimtek, seperti sebelumnya Lembaga Kompak Nusantara yang ditujukan kepada para Keuchik dan Kaur Keuangan di Bireuen dengan anggaran diperkirakan terkuras mencapai Rp 30 juta perdesa untuk 2 peserta (setoran kepada panitia + biaya perjalanan/SPPD).
Selanjutnya dari lembaga Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Anak Bangsa Bersatu yang akan digelar di Brastagi Sumatera Utara (Sumut) dengan rincian seteron kepada panitia sejumlah Rp 14,5 juta setiap peserta.
Kemudian Lembaga Manajemen dan Edukasi, tentang peningkatan dan pengembangan kapasitas kerani Gampong (Sekdes) Ke Lombok Rp 7,5 belum termasuk biaya perjalanan dinas).
"Desa tidak ada duit lagi, jangan dipaksakan," tutupnya. (Nadar)