Bireuen/liputaninvestigasi.com - Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Bireuen meminta hentikan bimtek PKK yang menguras dana...
Bireuen/liputaninvestigasi.com - Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Bireuen meminta hentikan bimtek PKK yang menguras dana desa hingga miliaran rupiah.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua APDESI Bireuen Bahrul Fazal melalui juru bicaranya Idris kepada media ini, Jumat 9 Desember 2022.
"Hentikan, banyak kepala desa yang mengeluh kepada kami terkait Bimtek ibu PKK, mengingat desa tidak lagi memiliki anggaran," katanya.
BACA JUGA:
Berdalih Bimtek, Miliaran Dana Desa di Bireuen akan Kembali Dikuras
Menurutnya, sebenarnya Bimtek ini penting tetapi jangan bertubi-tubi dilakukan pada tahun 2022, padahal bulan lalu sudah dilakukan seperti Bimtek kepala desa, Ketua Pemuda, Les skill dan Keurani Gampong (Sekdes).
Jangan sampai gara-gara Bimtek, katanya, kepala desa menjadi terbeban karena kehadiran pihak ketiga. Jikapun diadakan, seharusnya mencari beberapa lembaga agar ada perbandingan harga.
"Kenapa didalam daerah saja mencapai Rp6 juta per desa," tanyanya.
BACA JUGA:
Bimtek ke Lombok Diduga Modus Mencari Keuntungan, Pj Bupati Bireuen Diminta Gentlemen
"Sementara didesa tidak ada lagi anggaran. Padahal Bimtek ini sunat jangan sampai uang untuk keperluan wajib, kita gunakan untuk yang sunat, ini tidak fair," tambahnya.
Idris menyebutkan, penggunaan dana desa harus berdasarkan juknis terutama memperhatikan aspirasi masyarakat agar menjadi desa yang membangun.
"Jangan sampai Keuchik di intervensi, kalau ada Keuchik yang diintervensi laporkan kepada saya," tegasnya.
BACA JUGA:
Bimtek ke Lombok, Miliaran Dana Desa di Bireuen akan Dikuras, Keuchik Minta Hentikan Intervensi
Seperti diketahui, Lembaga Bimbingan Teknis (Bimtek) kembali sasar dana desa milyaran rupiah. Kali ini ditujukan untuk ibu PKK yang diselenggarakan oleh Lembaga Hijau Bina Desa Cerdas.
Kegiatan itu akan digelar di Banda Aceh selama 4 hari, dari 18 Desember hingga 21 Desember 2022.
Setiap desa akan diminta uang sebesar Rp 6 juta, jika dikali 609 desa di Kabupaten Bireuen, maka akan terkuras anggaran sebesar Rp 3,65 miliar untuk kegiatan tersebut. (Nadar)