Bireuen/liputaninvestigasi.com - Gerakan Pemuda Peduli Masyarakat (GPPM) menggelar pelatihan tajhiz mayat guna untuk meningkatkan pemahaman ...
Bireuen/liputaninvestigasi.com - Gerakan Pemuda Peduli Masyarakat (GPPM) menggelar pelatihan tajhiz mayat guna untuk meningkatkan pemahaman untuk menghasilkan generasi yang solid dalam pelaksanaan Fardhu Kifayah. Acara tersebut berlangsung di Aula IAI Al-muslim, Bireuen, sabtu, ( 17 Desember 2022).
Ketua Panitia, Derry Rinaldi yang merupakan mahasiswa Almuslim mengantakan, kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa, pemuda, santri dan siswa,
Pelatihan tajhizul Mayat ini diisi langsung oleh pemateri dan trainer yang sangat berkompeten dalam ilmunya yaitu Syarifah Maulizar Aljufri dan Ustadz Malik Adarsyah L.C.,MA.
"Adapun jumlah pendaftar yang mengikuti pelatihan ini sangat terbatas, hanya Terdiri dari 60 orang saja. Namun Peserta yang dapat berhadir dari pelatihan tersebut kurang lebih 50 0rang" ujarnya.
Sementara itu, Ketua GPPM, Azhari S,Sy.,M.H.,CPM mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mengajak semua elemen generasi untuk ikut adil berperan dalam masyarakat dalam bidang memandikan mayat yang hari ini mulai langka.
Pelatihan tersebut, selain mengajarkan berbagai materi tentang tahap-tahap dalam mengurus Jenazah juga diajarkan langsung mengenai bagaimana pratik tajhiz Mayat secara lengkap dan berurutan.
Adapun tujuan dari adanya pelatihan Tajhizul Mayat oleh Prodi HES ialah untuk memperdalam keilmuaan tajhiz mayat kepada sekalian kaum muda yang diantara mereka masih minim pengetahuan tentang bagaimana mengurus jenazah. Selain Itu, Adanya program seperti ini agar memberikan keberanian bagi kaum muda dalam melakukan tajhizul Mayat kedepan, Apalagi kepada keluarga mereka kelak.
“Tujuan kami sebenarnya melihat bagaimana Masyarakat atau mahasiswa Sekarang pada khususnya mereka kurang paham tentang bagaimana mengurus jenazah tarik menarik tolak menolak, nah maka kita adakan kegiatan ini itu supaya minimal dia tidak takut memandikan keluarganya sendiri, Fakta-fakta dilapangan banyak yang tidak paham, makanya kita lakukan seperti ini”, katanya.
Selain itu, upaya yang dilakukan pada pelatihan ini ialah agar dapat mengedapankan generasi muda dalam hal mengurus jenazah dan Siap berkontribusi dalam masyarakat dalam hal tajhiz Mayat secara Sukarela dan melakukannya dengan benar tanpa mengharapkan imbalan sedikitpun.
“Kalau kita melihat dari Masyarakat adanya pergerseran, sesuatu yang mengarah kepada sosial sekarang mengarah kepada ekonomi, Artinya Adanya masyarakat yang melakukan praktik Tajhiz Mayat itu harus dibayar, jadi kita berharap dengan adanya kader-kader tadi dapat berkontribusi baik dalam masyarakat, misalkan dari mahasiswa ada yang mengerti tentang tajhiz mayat itu, ketika mereka KPM mereka pasti akan menjadi rujukan oleh masyarakat, mereka menjadi Pelaku untuk membantu masyarakat mengenai tajhiz mayat” ujar Azhari.
Di samping itu, Khairul Amri Ketua GAMNA Bireuen menambahkan, seminar ini justru menjadi penting, Karena topik yang dilaksanakan menyangkut kegiatan yang seharusnya seorang muslim harus mengetahui dan memahaminya karena temanya tenatang jenazah, yang biasanya dikalangan mahasiswa maju mundur dia ya, takut tidak untuk melakukanya.
"Kita melihat, para peserta trainer sangat Antusias dalam memberikan pertanyaan. Dalam sesi tanya jawab ini, artinya niat untuk mengetahui mereka masih tinggi" pintanya.
Di akhir kegiatan pelaksanaan kegiatan mengucapkan terimakasih terhadap donatur yang turut mendukung menyukseskan acara tersebut
“Kami berterima kasih kepada pendukung Suhaimi Hamid wakil ketua DPRK Bireuen kegiatan ini hingga terlaksana sesuai harapan, semoga Allah SWT membalas kebaikan atas segala dukungan baik moril dan materil,” ujar Khairul Amri Ketua GAMNA Bireuen ( Nadar)