liputaninvestigasi.com - Terkait kegiatan Bimtek yang akan kembali digelar untuk menguras miliaran dana desa di Bireuen mendapat kritikan da...
liputaninvestigasi.com - Terkait kegiatan Bimtek yang akan kembali digelar untuk menguras miliaran dana desa di Bireuen mendapat kritikan dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Ketua Umum Gerakan Muda Nasional (GEMA Nasional) Eko Saputra. Ia meminta kegiatan tersebut segera dihentikan.
BACA JUGA:
Diminta Hentikan Bimtek di Bireuen, APDESI: Laporkan Jika Ada Intervensi
Eko Saputra mengecam keras Pj Bupati Dr Aulia Sofyan, Ph.D untuk segera membatalkan acara Bimbingan Tekhnis (Bimtek) TP-PKK yang akan diselenggarakan di Kota Banda Aceh dalam waktu dekat ini.
"Saya mengecam keras PJ Bupati Bireuen yang terkesan diam dan membiarkan terjadinya berbagai macam bentuk kegiatan Bimtek yang menggunakan Dana Desa," katanya kepada media ini, Jumat 10 Desember 2022.
Menurut Eko, kegiatan Bimtek tersebut tidak memiliki relevansi bagi Desa di tengah kondisi masyarakat sedang krisis ekonomi dan kegiatan itu seolah - olah seperti diorganisir oleh pihak-pihak tertentu.
BACA JUGA:
Berdalih Bimtek, Miliaran Dana Desa di Bireuen akan Kembali Dikuras
"Saya berharap supaya Pj Bupati bisa bersikap tegas, dana desa terancam dikuras oleh segelintir oknum yang mengatasnamakan kepentingan desa. Sementara hasilnya nol besar," tegasnya.
Aktivis muda kelahiran Bireuen tersebut mendesak Pj Bupati untuk membatalkan Bimtek TP-PKK di Banda Aceh. Apalagi dana desa saat ini sedang tidak ada lagi anggaran. "Jangan sampai gara-gara Bimtek masyarakat gampong sengsara, belum lagi masalah pembangunan desa," pintanya.
Ia juga menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat supaya bersikap dan menolak keras adanya Bimtek yang sudah banyak menguras dana desa.
"Saya juga meminta semua pihak terutama mahasiswa dan seluruh OKP/Ormasa serta peran aktif DPRK di Kabupaten Bireuen untuk bersikap dan menyuarakan hal ini, jangan hanya diam saja," kata Eko.
BACA JUGA:
Bimtek Diduga Modus Mencari Keuntungan, Pj Bupati Bireuen Diminta Gentlemen
Seperti diketahui, sebelumnya salah satu perangkat desa di Kabupaten Bireuen berharap Bimtek Ibu PKK dihentikan, mengingat sudah banyak dana desa terkuras tahun ini untuk kegiatan tersebut.
"Kenapa di tengah kondisi krisis seperti ini, beberapa lembaga selaku panitia bimtek, kembali hadir untuk mengelabui para Keuchik di Bireuen yang terkesan melakukan pengurasan dana desa. Puluhan miliar dana desa yang merupakan uang negara terancam dinikmati oleh pihak ketiga dengan iming-iming melakukan bimbingan tehnik, sedangkan didesa harus menuntaskan kewajiban kegiatan yang telah disetujui melalui Musrenbang," katanya.
Sebutnya, sudah ada beberapa Lembaga mengirimkan surat undangan kepada gampong di Bireuen guna mengajak untuk mengikuti Bimtek. Padahal, Gampong di Bireuen baru saja mengeluarkan uang untuk bimtek operator gampong dan Sekdes dan Keuchik (kepala desa) keluar daerah di tambah lagi dengan bimtek ibu PKK.
"Kami mau ambil uang di mana?" tanyanya.
Tak hanya itu, kritikan juga datang dari Ketua APDESI Bireuen Bahrul Fazal bersama juru bicaranya Idris. Ia berharap Bimtek tersebut dihentikan, disebabkan dana desa sudah banyak terkuras untuk mengikuti berbagai kegiatan Bimtek sebelumnya.
"Hentikan, banyak kepala desa yang mengeluh kepada kami terkait Bimtek ibu PKK, mengingat desa tidak lagi memiliki anggaran," katanya.
"Bimtek ini sunat jangan sampai uang untuk keperluan wajib, kita gunakan untuk yang sunat, ini tidak fair," sebutnya.
Idris menyebutkan, penggunaan dana desa harus berdasarkan juknis terutama memperhatikan aspirasi masyarakat agar menjadi desa yang membangun.
"Jangan sampai Keuchik diintervensi, kalau ada Keuchik yang diintervensi laporkan kepada saya," tegasnya. (Tuih Alkhair)