Bireuen/liputaninvestigasi.com - Kualitas air bersih yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Krueng Peusangan kotor dan keruh....
Bireuen/liputaninvestigasi.com - Kualitas air bersih yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Krueng Peusangan kotor dan keruh.
Sebagian besar warga Bireuen mengaku warna air yang diterima tidak jernih atau keruh. Bahkan banyak kotoran yang menempel sehingga tidak layak untuk digunakan.
Seperti halnya yang diungkapkan warga Jangka Mesjid Juliadi. Ia mengaku sudah sebulan lebih air PDAM Krueng Peusangan kotor dan keruh seperti air lumpur.
"Lihatlah video ini bang, air PDAM Krueng Peusangan, sangat kotor dan dinilai tidak layak untuk digunakan untuk mandi dan mencuci," katanya. Jumat 19 Mei 2023.
Kondisi tersebut membuat Juliadi sangat kecewa, apalagi ia mengaku sudah lama menjadi pelanggan PDAM.
”Jika air PDAM terus jorok seperti ini, tidak menutup kemungkinan saya akan berhenti berlangganan, dan beralih menggunakan sumur bor. Karena percuma saja kita bayar mahal, kalau kualitasnya seperti air sungai," ujar Juliadi.
Sedangkan tarif selama tahun 2023 meningkat dari Rp 2000.00/ kubik menjadi Rp 3500.00/ kubik. Seharusnya, dengan kenaikan tarif tersebut kualitas kesediaan air bersih harus lebih baik daripada sebelumnya.
Padahal, lanjutnya, Pemerintah saat ini sedang fokus menangani penurunan angka stunting.
Tentu kesediaan air bersih sangat berpegaruh terhadap kesehatan.
“Ketersediaan air bersih dan sanitasi yang baik sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap pengentasan stunting. Karena salah satu sumber stunting adalah sanitasi yang tidak terjaga," ujarnya.
Terkait penyebab keruhnya air PDAM tersebut, media ini belum melakukan konfirmasi terhadap direktur PDAM Krueng Peusangan, hingga berita ini ditayangkan. (Nadar)