Bireuen/Liputaninvestigasi.com- Usai dipindahkan karena Pelebaran jalan nasional Bireuen Takengon. Situs cagar budaya makam kuno yang terlet...
Bireuen/Liputaninvestigasi.com-Usai dipindahkan karena Pelebaran jalan nasional Bireuen Takengon. Situs cagar budaya makam kuno yang terletak di Dusun Kompleks Mesjid (Komes), Gampong Bireuen Meunasah Capa, di biarkan begitu saja tanpa Perawatan.
Kompleks makam yang tidak berada jauh dari Mesjid Agung Sultan Jempa Bireuen.
Satu-satunya situs cagar budaya yang memiliki bukti yang putus (baca; tidak terbantahkan) yang memuat informasi tentang bireuen 600 tahun yang lalu kini benar benar kumuh, di tumbuhi rumput ilalang tanpa terawat
Amatan media ini, Senin (7/10) kompleks makam hanya ± 3 meter dari tepi aspal tersebut terdapat beberapa nisan, 5 ( lima) diantaranya nisan berukuran besar, dan secara mutlak berasal dari zaman Sumatra-Pasai
Dari lima makam tersebut, Satu makam di antaranya menduduki posisi paling tinggi dari segi nilai sejarah, karena tidak hanya bentuk nisan yang unik dan mirip dengan yang ditemui di banyak kawasan tinggalan sejarah Sumatra-Pasai, tapi juga karena kedua nisannya memiliki inskripsi Arab
Kaligrafi dan ragam hias pada kedua nisan makam sangat penting untuk melihat perkembangan kebudayaan Islam di wilayah Bireuen pada saat itu, dan yang lebih penting lagi karena epitaf pada nisan menyebut nama “Yuhan Min” dan penanggalan wafat tokoh tersebut yang tertulis dengan sangat sempurna, yaitu tahun 844 (delapan ratus empat puluh empat) hijriah (1441 M).
Di dalam sejarah tercatat, tokoh Yuhan Min telah hidup di masa Sultan Zainal ‘Abidin Ra-Ubabdar (wafat 841 H) dan puteranya Khawwajah Sultan Al-‘Adil Ahmad (wafat 868 H) berkuasa di Samudra Pasai. Kedua sultan ini merupakan sultan-sultan kuat dari zaman Samudra Pasai yang telah membuka kawasan yang luas bagi Islam di Asia Tenggara.
Padahal, kuburan kuno tersebut menjadi petunjuk bahwa kawasan itu merupakan pusat negeri di masa lampau, sebagi bukti bahwa Bireuen telah ada lebih dari 591 tahun yang lalu dan dengan masehi 572 tahun.
Seperti di ketahui sebelumnya, Pemindahan komplek kuburan kuno tersebut dilakukan pada tahun 2021 ketika pelebaran jalan nasional Bireuen Takengon yang dikerjakan oleh PT Kota Petro Dolar. Semasa Dr H Muzakkar A Gani SH MSi menjabat sebagai Bupati Bireuen (Nadar)