Banda Aceh/liputaninvestigasi.com – Warga Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, menggelar doa dan dzikir bersama untuk memp...
Banda Aceh/liputaninvestigasi.com – Warga Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, menggelar doa dan dzikir bersama untuk memperingati 20 tahun tragedi Tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004.
Acara yang berlangsung penuh khidmat ini diadakan di Meunasah Alatief pada Senin malam, 30 Desember 2024, sebagai wujud penghormatan kepada para korban bencana maha dahsyat tersebut.
Keuchik Gampong Kampung Baru, Marwan Yusuf, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momentum penting untuk mengenang salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Aceh sekaligus sebagai ajang refleksi dan introspeksi bagi masyarakat.
“Kita berkumpul di sini bukan hanya untuk mengenang tragedi yang telah merenggut ribuan jiwa, tetapi juga untuk mendoakan para korban agar diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Selain itu, ini adalah momen bagi kita semua untuk memohon agar musibah serupa tidak kembali terulang di masa mendatang,” ujar Marwan Yusuf.
Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB ini dipimpin langsung oleh Tgk. Abdurahman, imam Meunasah Alatief. Dzikir dan doa bersama tersebut diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an, dilanjutkan dengan lantunan dzikir yang menggetarkan hati, menciptakan suasana haru di antara para peserta. Warga yang hadir tampak khusyuk, mengingat kembali peristiwa memilukan yang melanda Aceh dua dekade lalu, menghancurkan ribuan rumah, infrastruktur, dan merenggut nyawa tak terhitung.
Marwan Yusuf menegaskan bahwa tradisi doa dan dzikir bersama ini memiliki makna yang lebih dalam, bukan hanya sekadar mengenang, tetapi juga sebagai upaya mempererat tali silaturahmi antarwarga.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin menanamkan nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, dan rasa syukur atas kehidupan yang masih kita jalani. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda tahunan yang terus diwariskan kepada generasi mendatang,” jelasnya.
Selain itu, Marwan juga mengajak seluruh elemen masyarakat, baik tua maupun muda, untuk menjadikan momen ini sebagai sarana introspeksi diri. “Kita semua perlu merenung, mengambil hikmah dari bencana yang pernah melanda, dan bersama-sama membangun kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan kehidupan di masa depan. Ini juga menjadi pengingat bagi kita akan pentingnya menjaga lingkungan dan waspada terhadap potensi bencana,” tambahnya.
Dzikir dan doa bersama ini dihadiri oleh puluhan warga Kampung Baru, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Dan turut memberikan santunan terhadap anak yatim.
Acara ditutup dengan pembacaan tahlil dan doa bersama yang dipimpin oleh Tgk. Abdurahman, diiringi dengan lantunan harapan agar Aceh senantiasa dilindungi dari segala musibah.
Warga yang hadir mengaku tersentuh oleh acara ini. “Doa bersama ini mengingatkan kita semua akan betapa dahsyatnya tragedi yang terjadi 20 tahun lalu. Ini juga menjadi pengingat untuk selalu bersyukur dan menjaga persatuan di antara kita,” ungkap salah seorang warga yang hadir.
Marwan Yusuf berharap, kegiatan serupa dapat terus dilakukan setiap tahun untuk mengenang para korban sekaligus memperkuat nilai-nilai kemanusiaan. “Semoga melalui doa dan dzikir ini, kita semua diberi kekuatan untuk menghadapi masa depan dengan lebih baik, tetap bersyukur, dan selalu menjaga kebersamaan di tengah masyarakat,” tutupnya.