Foto: Ketua SAPA Fauzan Adami Langsa/liputaninvestigasi.com - Ketua Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA), Fauzan Adami, mengecam keras kelalaian ...
Foto: Ketua SAPA Fauzan Adami |
Langsa/liputaninvestigasi.com- Ketua Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA), Fauzan Adami, mengecam keras kelalaian Pemerintah Kota (Pemko) Langsa dalam mengelola aset daerah berupa alat berat excavator yang diduga milik Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (DPPKP) Kota Langsa.
Excavator tersebut diketahui tenggelam sejak Oktober 2021 di sebuah tambak di Gampong Birem, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, dan hingga kini dibiarkan terbengkalai tanpa penanganan yang jelas.
"Jika benar excavator itu rusak dan kehilangan beberapa bagian penting akibat ulah orang tak dikenal, ini mencerminkan lemahnya pengelolaan dan tanggung jawab pemerintah terhadap aset negara yang dibeli dengan uang rakyat. Ini adalah contoh nyata ketidakmampuan Pemko Langsa dalam menjalankan amanah rakyat," ujar Fauzan saat dimintai keterangan oleh media ini, Selasa (21/1/2025).
Fauzan menegaskan bahwa kejadian ini adalah bentuk pengabaian yang tidak dapat ditoleransi. “Aset publik adalah milik rakyat, bukan milik segelintir pejabat yang bisa digunakan sesuka hati tanpa aturan yang jelas.
Lanjut ia menyampaikan, membiarkan excavator terbengkalai di tambak selama bertahun-tahun tanpa solusi adalah pengkhianatan terhadap kepercayaan masyarakat. Bagaimana mungkin aset yang seharusnya mendukung kesejahteraan justru dibiarkan hancur begitu saja?” tegasnya.
Ketua SAPA itu juga meminta agar Pemko Langsa segera bertanggung jawab atas kelalaian ini.
Baca: Excavator Jadi Rongsokan, Warga: Itu Milik Negara Bukan Pribadi
"Jangan ada pembiaran lebih lanjut! Pemko Langsa harus segera menjelaskan kepada publik mengapa alat berat itu bisa terbengkalai dan rusak. Jika ada unsur kelalaian atau penyalahgunaan, harus ada pihak yang dimintai pertanggungjawaban," desaknya.
Lebih lanjut, Fauzan mendesak aparat penegak hukum untuk turun tangan menyelidiki kasus ini. Kejadian ini tidak hanya merugikan negara, tetapi juga mencederai rasa keadilan masyarakat.
Fauzan juga menambahkan bahwa kasus ini harus menjadi pelajaran bagi pemerintah daerah lain di Aceh untuk lebih serius dalam mengelola aset publik.
"Jangan jadikan jabatan sebagai tameng untuk melindungi kelalaian. Semua yang bertanggung jawab atas kejadian ini harus segera diusut, karena uang rakyat tidak boleh disia-siakan begitu saja," tegasnya.
"Ini bukan sekadar persoalan aset rusak, ini adalah masalah mentalitas dan tanggung jawab pejabat publik yang harus dibenahi," tutup Ketua SAPA Fauzan Adami. (Fud)